Teknik Cepat parafrase Agar Hasil Maksimal, Terhindar Plagiasi Bisa Lolos Turnitin dll.

Jadi, apa itu Parafrase? Ia adalah menulis ulang beberapa bagian dari pekerjaan orang lain. Proses ini dilakukan dengan menyusun kalimat dengan kata-kata Anda sendiri, tanpa mengubah arti aslinya atau menghilangkan informasi apa pun. Parafrase berasal dari bahasa Latin "paraphrasis" dan bahasa Yunani (Paraphrasein), keduanya berarti "cara lain untuk berekspresi". Secara umum, parafrase adalah suatu bentuk penyajian kembali suatu tata bahasa, kalimat, atau pernyataan dengan menggunakan kata-kata yang lebih sederhana tanpa mengubah arti bahasanya. Penulis sering menggunakan parafrase untuk menghindari plagiarisme dengan memberikan kutipan tidak langsung dari teks aslinya. Apa yang penulis lakukan dengan teknik parafrase bukanlah hal yang melanggar hukum, karena penulis hanya menyusun ulang ide dalam kalimatnya sendiri. Metode pembuatan parafrase dapat dimulai dari menemukan intisari teks yang dibaca dan menemukan permasalahan dari teks tersebut. Teks yang dapat diparafrasekan antara lain: teks berita, narasi, teks iklan, dan juga puisi.

Definisi Parafrase Menurut Ahli

Menurut Oxford Advanced Learner's Dictionary, parafrase adalah cara menggunakan kata-kata yang berbeda untuk mengungkapkan apa yang telah ditulis dan dikatakan orang lain agar lebih mudah dipahami. Parafrase mencegah plagiarisme penulis. Plagiarisme adalah tindakan tidak terpuji yang melanggar hak cipta. Kegiatan tersebut dapat digolongkan sebagai pencurian dan pemalsuan hasil karya orang lain. Dengan menghadirkan ide-ide pencipta karya dalam bahasa Anda sendiri, Anda bisa bebas dari plagiarisme. Namun, itu tidak mengubah isi dan makna teks sumber. Penulis juga harus tetap menuliskan sumber-sumber gagasan utama yang tercantum dalam daftar pustaka, meskipun teks tersebut direkonstruksi dalam kalimatnya sendiri. Oleh karena itu, penulis harus menguasai keterampilan parafrase, memahami konsep, memperkaya padanan, dan memperluas akal sehat untuk mengembangkan tulisan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), parafrase berarti (1) pengungkapan kembali suatu ujaran dari satu tingkat atau jenis bahasa ke tingkat atau jenis bahasa lain tanpa mengubah artinya; (2) dalam bahasa lain Bentuk (frasa) menyatakan kembali teks (komposisi). ) dengan tujuan mampu menjelaskan makna yang tersembunyi. Penulisan dengan teknik parafrase dapat membantu mendistribusikan kembali informasi sumber dalam bahasa yang sederhana sehingga dapat dipahami oleh banyak orang. Misalnya, format puisi yang menyajikan sejumlah besar kata kompleks dapat diubah menjadi narasi, menggunakan teknik parafrase untuk memahami maknanya. Selain puisi, contoh lainnya adalah novel yang bisa dijadikan lakon, atau cerita film yang bisa dijadikan novel. Namun, itu harus tetap relevan berdasarkan informasi asli. Dengan menggunakan teknik untuk menjelaskan ide, ide dapat tersampaikan dengan sopan, bahkan dalam pertemuan, percakapan, atau presentasi.

Dari interpretasi ini, kita dapat menyimpulkan bahwa parafrase adalah pernyataan ulang atau penulisan ulang dari apa yang telah dibuat orang lain dengan menggunakan kata-kata mereka sendiri tanpa mengubah artinya. Berikut ciri-ciri interpretasi: (1) Konten disampaikan dengan cara yang berbeda. (2) Substansi konten tetap tidak berubah. (3) Bahasa yang digunakan untuk menyampaikan konten berbeda. (4) Isi dan bentuknya berbeda. (5) Makna yang terkandung dalam isi tetap tidak berubah.

Jenis-Jenis Parafrase

1. Ekuivalen

Parafrase ekuivalen juga disebut parafrase leksikal. Parafrase ekuivalen adalah parafrase antara unit-unit linguistik yang memiliki arti yang sangat mirip. Istilah ekuivalensi juga erat kaitannya dengan teknik yang digunakan oleh penerjemah. Dalam aktivitasnya, penerjemah mencari kesamaan makna dan makna yang sangat dekat dengan teks bahasa pertama aslinya. Penerjemah tidak membaca kata demi kata, tetapi melihat isi dan makna terjemahan secara utuh.

2. Keantoniman Lingkaran

Antonim parafrase negasi merupakan bentuk kebahasaan yang bersifat negatif. Antonim sendiri memiliki arti dua kata dengan arti yang berbeda. Namun, dalam parafrase, antonim memiliki sifat gradien yang berlawanan dan berlainan.

3. Generalisasi Spesifik

Parafrase khusus universal adalah kegiatan memparafrasekan suatu satuan kebahasaan dengan mengganti padanan kata yang masih memiliki sinonim yang sama. Hal ini terjadi karena sebuah kata yang bermakna dapat diwakili oleh beberapa simbol yang berbeda. Misalnya, kata teman memiliki arti yang mirip dengan karib, kolega, atau pasangan. Meski memiliki kata yang berbeda, namun memiliki makna yang sama.

4. Pengulangan

Juga dikenal sebagai amplifikasi parafrase yaitu pengulangan bahasa dan penyediaan informasi tambahan dalam unit linguistik parafrase. Tambahkan informasi ini dengan memberikan rincian dalam kalimat atau apa yang akan dijelaskan.

5. kontraksi

Parafrase kontraksi adalah parafrase yang dilakukan dengan cara mereduksi informasi dalam suatu satuan bahasa. Reduksi bahasa dapat dilakukan dengan menyingkat satuan kata tanpa mengubah arti atau frasanya. Misalnya, kata tidak ada yang memiliki kontraksi menjadi kata tidak ada. Contoh lain, kalimat seperti ini menyusut menjadi ini.

5. Abstraksi / Merangkum

Parafrase abstrak adalah parafrase yang merangkum satu kesatuan bahasa dengan bahasa yang lain. Parafrase berbeda dengan kegiatan meringkas. Hal ini karena parafrase adalah teknik mengungkapkan gagasan sumber dengan kata-kata sendiri, sedangkan peringkasan adalah cara meringkas penekanan penulis dengan menyusun kalimat sesuai dengan gagasan penulis pertama.

Dampak Positif dan Negatif

Pada dasarnya, penulis konten bertanggung jawab untuk membuat konten berkualitas tinggi tanpa masalah parafrase, masalah tata bahasa, atau masalah serupa lainnya. Karena kekurangan tersebut berdampak negatif pada tingkat keterbacaan dan tentu saja menurunkan kualitas tulisan. Misalnya, seorang penulis harus menulis artikel unik tentang "Teknik Pemasaran Digital Terbaik". Sebagian besar penulis konten akan menggunakan konten yang sudah ada atau yang diterbitkan sebelumnya sebagai dasar untuk membuat konten baru.

Ini berarti bahwa penulis konten harus mengakses berbagai situs web, portal, dan sumber daya lain yang berisi materi yang relevan. Bahkan penulis yang paling berpengalaman pun mengambil pendekatan ini karena pemahaman yang baik tentang subjek ini diperlukan. Sebenarnya mengambil ide dari konten orang lain masih diperbolehkan, tetapi tentu saja Anda tidak bisa begitu saja menyalin konten orang lain dan menyebutnya milik Anda. Menyalin konten orang lain dapat dianggap sebagai kejahatan karena Anda sebenarnya mencuri karya orang lain.

Konten harus diparafrasekan untuk memberikan kredit yang tepat kepada sumber konten yang sebenarnya. Tentunya kegiatan ini membutuhkan waktu dan tenaga untuk menghasilkan konten baru yang unik dan enak dibaca. Namun, proses parafrase juga dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu, seperti menggunakan aplikasi parafrase online. Dengan menggunakan alat parafrase, penulis dapat menghemat waktu penulisan karena mereka hanya mengganti kata dengan sinonim dan mengoreksi beberapa kalimat yang dianggap tidak akurat.

Kiat-kiat Cara Melakukan Parafrase yang Benar dan Teruji

Sebelum memparafraase  harus dilakukan terlebih dahulu interpretasi, teks yang akan ditafsirkan harus dibaca secara keseluruhan. Pembaca perlu memahami topik atau tema artikel. Untuk teks berbentuk naratif, pembaca perlu mengetahui alur atau jalan cerita. Selanjutnya, pembaca harus menemukan ide pokok atau gagasan yang terkandung dalam kalimat utama setiap paragraf. Dari kalimat-kalimat penjelas, hanya bagian-bagian yang penting saja yang diambil. Bagian seperti contoh yang termasuk ilustrasi dapat diabaikan. Untuk memparafrase teks, kita membutuhkan kata atau kalimat yang proporsional, efektif, dan mudah dipahami. Untuk mempersingkat kalimat langsung dapat diubah menjadi kalimat tidak langsung. Dalam parafrase, bahasa yang digunakan harus singkat dan mudah dipahami. Berikut isajikan langkah cepat, tepat dan teruji memparafrase dengan benar dan mantap: (1) Baca atau dengarkan teks dengan cermat. (2)Tag dan temukan arti kata sulit. (3)Carilah arti kata-kata yang dihilangkan (4) penulis atau secara kiasan. (5)Temukan ide utama artikel. (6) membubuhkan tanda baca. (7) Buatlah kalimat dalam bentuk paragraf. (8) Baca kembali teks yang diparafrasekan.

Penting Untuk Diingat

Setelah mengetahui parafrase di atas, saya berharap pembaca menekankan kembali bahwa parafrase adalah ungkapan ulang dari satu ujaran ke ujaran lain tanpa mengubah maknanya. Biasanya, kata parafrase digunakan untuk menjelaskan tulisan seseorang dari karya orang lain, tetapi dalam bahasanya sendiri. Meski begitu, penulis parafrase tidak boleh mengubah isi dan makna teks sumber. Selain itu, penulis harus terus menuliskan sumber gagasan utama yang tercantum dalam daftar pustaka, meskipun teks tersebut dibuat ulang dalam kalimatnya sendiri.